Disperpa Kota Magelang Disperpa Kota Magelang

Author : esmeraldacalhounnew
Publish Date : 2021-06-03 02:19:13
Disperpa Kota Magelang Disperpa Kota Magelang

Pastikan Kesehatan Hewan, Disperpa Kota Magelang

Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang bekerja sama dengan tim medis dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Magelang intensif melakukan sidak pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan Qurban di sejumlah depo penjualan hewan Qurban. Kegiatan yang berlangsung selama seminggu sejak kamis lalu (23/07/2020) hingga hari ini (30/07/2020) dimaksudkan sebagai tindakan preventif mengantisipasi adanya penyakit hewan menular strategis (PHMS) di tubuh hewan qurban.

 

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko ditemui di ruang kerjanya hari kamis (30/07/2020) menyatakan untuk mencegah masuk dan beredarnya penyakit hewan menular strategis (PHMS) atau tidak layak konsumsi lainnya, pihaknya intensif melakukan pemeriksaan di sejumlah depo penjualan hewan qurban di Kota Magelang. Selama penyelenggaraan pemotongan hewan qurban tahun ini Disperpa ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat sekaligus memastikan hewan qurban yang dijual dalam keadaan layak, sehat dan aman untuk dikonsumsi. “Justru yang paling penting saat ini adalah preventif dan kewaspadaan resiko penularan Covid 19 selama perhelatan pemotongan hewan qurban tahun ini,”tegasnya.

Lebih lanjut Eri menjelaskan bahwa menyisir depo-depo penjualan hewan qurban hingga sebelum pelaksanaan Idul Adha 1441 H, 31 Juli mendatang merupakan tahap awal kegiatan rutin tahunan pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban. “Puncaknya kami akan menerjunkan puluhan petugas pada 31 Juli hingga 2 Agustus 2020 untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan ante mortem dan post mortem terhadap hewan qurban di lokasi-lokasi pemotongan yang tersebar di wilayah Kota Magelang,”jelasnya. 

Senada dengan Kadisperpa, Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan, Hadiono didampingi Kasi Peternakan, Sugiyanto memastikan akan terus melakukan pengawasan dan pemeriksaaan ternak menjelang hingga sesudah pelaksanaan pemotongan hewan qurban. Dari hasil pemeriksaan sementara belum ditemukan ternak yang mengalami kendala kesehatan seperti sakit mata dan diare. Disinggung temuan penyakit berbahaya dan yang dapat membahayakan konsumen, ia memastikan kondisi sampai saat ini masih aman. “Kami belum temukan indikasi temuan penyakit yang berbahaya pada ternak,” tegasnya.

Sugiyanto berharap masyarakat bisa selektif memilih hewan qurban yang layak, sehat dan aman. Kepada para pedagang hewan qurban, Sugiyanto menghimbau agar tetap menjaga kesehatan ternak qurban dengan mengatur pola makan ternak secara teratur. Dia menyebutkan, masyarakat tidak perlu terlalu risau bila hewan kurbannya mengalami sakit fisik karena tidak menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi. Kecuali, mengidap penyakit menular seperti anthrax, maka mengonsumsi daging tersebut bisa membahayakan manusia. Berita baiknya, ungkapnya, untuk penyakit menular hingga saat ini belum ditemukan dipastikan semua ternak bebas dari anthrax. “Kami akan terus mengawasi pelaksanaan pemotongan hewan qurban,” ucapnya.

https://gabreutmopiex.wordpress.com/2021/06/03/panen-kacang-panjang-kegiatan-opgsup3/

https://madelinemarshall36.tumblr.com/post/652932700378906624/walikota-magelang-dorong-masyarakat-kembangkan

https://www.thewyco.com/others/walikota-magelang-serah-terimakan-bantuan-alsintan-03-06-2021

https://dreampirates.us/world/ternak-kelinci-ternak-kelinci-03-06-2021

https://dreampirates.us/world/serah-terimakan-bantuan-alsintan-03-06-2021

       Terinformasi pemeriksaan fisik ternak dilakukan di semua tempat penjualan hewan qurban di Kota Magelang. Adapun jenis pemeriksaan yang dilakukan antara lain meliputi pemeriksaan mata, gigi, hidung, mulut, dan umur hewan. Selain itu tim Disperpa juga memberikan pengobatan untuk hewan yang mengalami sakit ringan seperti saleb mata dan suntik vitamin. Kalau ternak sakit parah, Tim Disperpa akan merekomendasikan penjual untuk mengobatinya terlebih dahulu sampai sembuh,”ungkap Arif Febriyanto, salah satu dokter hewan Puskeswan yang bertugas memeriksa depo penjualan hewan qurban. (among_wibowo, red)

Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang bekerja sama dengan tim medis dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Magelang intensif melakukan sidak pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan Qurban di sejumlah depo penjualan hewan Qurban. Kegiatan yang berlangsung selama seminggu sejak kamis lalu (23/07/2020) hingga hari ini (30/07/2020) dimaksudkan sebagai tindakan preventif mengantisipasi adanya penyakit hewan menular strategis (PHMS) di tubuh hewan qurban.

 

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko ditemui di ruang kerjanya hari kamis (30/07/2020) menyatakan untuk mencegah masuk dan beredarnya penyakit hewan menular strategis (PHMS) atau tidak layak konsumsi lainnya, pihaknya intensif melakukan pemeriksaan di sejumlah depo penjualan hewan qurban di Kota Magelang. Selama penyelenggaraan pemotongan hewan qurban tahun ini Disperpa ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat sekaligus memastikan hewan qurban yang dijual dalam keadaan layak, sehat dan aman untuk dikonsumsi. “Justru yang paling penting saat ini adalah preventif dan kewaspadaan resiko penularan Covid 19 selama perhelatan pemotongan hewan qurban tahun ini,”tegasnya.

Lebih lanjut Eri menjelaskan bahwa menyisir depo-depo penjualan hewan qurban hingga sebelum pelaksanaan Idul Adha 1441 H, 31 Juli mendatang merupakan tahap awal kegiatan rutin tahunan pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban. “Puncaknya kami akan menerjunkan puluhan petugas pada 31 Juli hingga 2 Agustus 2020 untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan ante mortem dan post mortem terhadap hewan qurban di lokasi-lokasi pemotongan yang tersebar di wilayah Kota Magelang,”jelasnya. 

Senada dengan Kadisperpa, Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan, Hadiono didampingi Kasi Peternakan, Sugiyanto memastikan akan terus melakukan pengawasan dan pemeriksaaan ternak menjelang hingga sesudah pelaksanaan pemotongan hewan qurban. Dari hasil pemeriksaan sementara belum ditemukan ternak yang mengalami kendala kesehatan seperti sakit mata dan diare. Disinggung temuan penyakit berbahaya dan yang dapat membahayakan konsumen, ia memastikan kondisi sampai saat ini masih aman. “Kami belum temukan indikasi temuan penyakit yang berbahaya pada ternak,” tegasnya.

Sugiyanto berharap masyarakat bisa selektif memilih hewan qurban yang layak, sehat dan aman. Kepada para pedagang hewan qurban, Sugiyanto menghimbau agar tetap menjaga kesehatan ternak qurban dengan mengatur pola makan ternak secara teratur. Dia menyebutkan, masyarakat tidak perlu terlalu risau bila hewan kurbannya mengalami sakit fisik karena tidak menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi. Kecuali, mengidap penyakit menular seperti anthrax, maka mengonsumsi daging tersebut bisa membahayakan manusia. Berita baiknya, ungkapnya, untuk penyakit menular hingga saat ini belum ditemukan dipastikan semua ternak bebas dari anthrax. “Kami akan terus mengawasi pelaksanaan pemotongan hewan qurban,” ucapnya.

       Terinformasi pemeriksaan fisik ternak dilakukan di semua tempat penjualan hewan qurban di Kota Magelang. Adapun jenis pemeriksaan yang dilakukan antara lain meliputi pemeriksaan mata, gigi, hidung, mulut, dan umur hewan. Selain itu tim Disperpa juga memberikan pengobatan untuk hewan yang mengalami sakit ringan seperti saleb mata dan suntik vitamin. Kalau ternak sakit parah, Tim Disperpa akan merekomendasikan penjual untuk mengobatinya terlebih dahulu sampai sembuh,”ungkap Arif Febriyanto, salah satu dokter hewan Puskeswan yang bertugas memeriksa depo penjualan hewan qurban. (among_wibowo, red)

 

Pastikan Kesehatan Hewan, Disperpa Kota Magelang

Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang bekerja sama dengan tim medis dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Magelang intensif melakukan sidak pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan Qurban di sejumlah depo penjualan hewan Qurban. Kegiatan yang berlangsung selama seminggu sejak kamis lalu (23/07/2020) hingga hari ini (30/07/2020) dimaksudkan sebagai tindakan preventif mengantisipasi adanya penyakit hewan menular strategis (PHMS) di tubuh hewan qurban.

 

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko ditemui di ruang kerjanya hari kamis (30/07/2020) menyatakan untuk mencegah masuk dan beredarnya penyakit hewan menular strategis (PHMS) atau tidak layak konsumsi lainnya, pihaknya intensif melakukan pemeriksaan di sejumlah depo penjualan hewan qurban di Kota Magelang. Selama penyelenggaraan pemotongan hewan qurban tahun ini Disperpa ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat sekaligus memastikan hewan qurban yang dijual dalam keadaan layak, sehat dan aman untuk dikonsumsi. “Justru yang paling penting saat ini adalah preventif dan kewaspadaan resiko penularan Covid 19 selama perhelatan pemotongan hewan qurban tahun ini,”tegasnya.

Lebih lanjut Eri menjelaskan bahwa menyisir depo-depo penjualan hewan qurban hingga sebelum pelaksanaan Idul Adha 1441 H, 31 Juli mendatang merupakan tahap awal kegiatan rutin tahunan pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban. “Puncaknya kami akan menerjunkan puluhan petugas pada 31 Juli hingga 2 Agustus 2020 untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan ante mortem dan post mortem terhadap hewan qurban di lokasi-lokasi pemotongan yang tersebar di wilayah Kota Magelang,”jelasnya. 

Senada dengan Kadisperpa, Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan, Hadiono didampingi Kasi Peternakan, Sugiyanto memastikan akan terus melakukan pengawasan dan pemeriksaaan ternak menjelang hingga sesudah pelaksanaan pemotongan hewan qurban. Dari hasil pemeriksaan sementara belum ditemukan ternak yang mengalami kendala kesehatan seperti sakit mata dan diare. Disinggung temuan penyakit berbahaya dan yang dapat membahayakan konsumen, ia memastikan kondisi sampai saat ini masih aman. “Kami belum temukan indikasi temuan penyakit yang berbahaya pada ternak,” tegasnya.

Sugiyanto berharap masyarakat bisa selektif memilih hewan qurban yang layak, sehat dan aman. Kepada para pedagang hewan qurban, Sugiyanto menghimbau agar tetap menjaga kesehatan ternak qurban dengan mengatur pola makan ternak secara teratur. Dia menyebutkan, masyarakat tidak perlu terlalu risau bila hewan kurbannya mengalami sakit fisik karena tidak menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi. Kecuali, mengidap penyakit menular seperti anthrax, maka mengonsumsi daging tersebut bisa membahayakan manusia. Berita baiknya, ungkapnya, untuk penyakit menular hingga saat ini belum ditemukan dipastikan semua ternak bebas dari anthrax. “Kami akan terus mengawasi pelaksanaan pemotongan hewan qurban,” ucapnya.

       Terinformasi pemeriksaan fisik ternak dilakukan di semua tempat penjualan hewan qurban di Kota Magelang. Adapun jenis pemeriksaan yang dilakukan antara lain meliputi pemeriksaan mata, gigi, hidung, mulut, dan umur hewan. Selain itu tim Disperpa juga memberikan pengobatan untuk hewan yang mengalami sakit ringan seperti saleb mata dan suntik vitamin. Kalau ternak sakit parah, Tim Disperpa akan merekomendasikan penjual untuk mengobatinya terlebih dahulu sampai sembuh,”ungkap Arif Febriyanto, salah satu dokter hewan Puskeswan yang bertugas memeriksa depo penjualan hewan qurban. (among_wibowo, red)

Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang bekerja sama dengan tim medis dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Magelang intensif melakukan sidak pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan Qurban di sejumlah depo penjualan hewan Qurban. Kegiatan yang berlangsung selama seminggu sejak kamis lalu (23/07/2020) hingga hari ini (30/07/2020) dimaksudkan sebagai tindakan preventif mengantisipasi adanya penyakit hewan menular strategis (PHMS) di tubuh hewan qurban.

 

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko ditemui di ruang kerjanya hari kamis (30/07/2020) menyatakan untuk mencegah masuk dan beredarnya penyakit hewan menular strategis (PHMS) atau tidak layak konsumsi lainnya, pihaknya intensif melakukan pemeriksaan di sejumlah depo penjualan hewan qurban di Kota Magelang. Selama penyelenggaraan pemotongan hewan qurban tahun ini Disperpa ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat sekaligus memastikan hewan qurban yang dijual dalam keadaan layak, sehat dan aman untuk dikonsumsi. “Justru yang paling penting saat ini adalah preventif dan kewaspadaan resiko penularan Covid 19 selama perhelatan pemotongan hewan qurban tahun ini,”tegasnya.

Lebih lanjut Eri menjelaskan bahwa menyisir depo-depo penjualan hewan qurban hingga sebelum pelaksanaan Idul Adha 1441 H, 31 Juli mendatang merupakan tahap awal kegiatan rutin tahunan pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban. “Puncaknya kami akan menerjunkan puluhan petugas pada 31 Juli hingga 2 Agustus 2020 untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan ante mortem dan post mortem terhadap hewan qurban di lokasi-lokasi pemotongan yang tersebar di wilayah Kota Magelang,”jelasnya. 

Senada dengan Kadisperpa, Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan, Hadiono didampingi Kasi Peternakan, Sugiyanto memastikan akan terus melakukan pengawasan dan pemeriksaaan ternak menjelang hingga sesudah pelaksanaan pemotongan hewan qurban. Dari hasil pemeriksaan sementara belum ditemukan ternak yang mengalami kendala kesehatan seperti sakit mata dan diare. Disinggung temuan penyakit berbahaya dan yang dapat membahayakan konsumen, ia memastikan kondisi sampai saat ini masih aman. “Kami belum temukan indikasi temuan penyakit yang berbahaya pada ternak,” tegasnya.

Sugiyanto berharap masyarakat bisa selektif memilih hewan qurban yang layak, sehat dan aman. Kepada para pedagang hewan qurban, Sugiyanto menghimbau agar tetap menjaga kesehatan ternak qurban dengan mengatur pola makan ternak secara teratur. Dia menyebutkan, masyarakat tidak perlu terlalu risau bila hewan kurbannya mengalami sakit fisik karena tidak menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi. Kecuali, mengidap penyakit menular seperti anthrax, maka mengonsumsi daging tersebut bisa membahayakan manusia. Berita baiknya, ungkapnya, untuk penyakit menular hingga saat ini belum ditemukan dipastikan semua ternak bebas dari anthrax. “Kami akan terus mengawasi pelaksanaan pemotongan hewan qurban,” ucapnya.

       Terinformasi pemeriksaan fisik ternak dilakukan di semua tempat penjualan hewan qurban di Kota Magelang. Adapun jenis pemeriksaan yang dilakukan antara lain meliputi pemeriksaan mata, gigi, hidung, mulut, dan umur hewan. Selain itu tim Disperpa juga memberikan pengobatan untuk hewan yang mengalami sakit ringan seperti saleb mata dan suntik vitamin. Kalau ternak sakit parah, Tim Disperpa akan merekomendasikan penjual untuk mengobatinya terlebih dahulu sampai sembuh,”ungkap Arif Febriyanto, salah satu dokter hewan Puskeswan yang bertugas memeriksa depo penjualan hewan qurban. (among_wibowo, red)



Category : general

RIP Adele’s father: Was the rift with the singer resolved before his death?

RIP Adele’s father: Was the rift with the singer resolved before his death?

- On Tuesday, it was reported that Mark Evans, the father of pop singer Adele, had passed away after a long battle with bowel cancer


How To Book Group Travel Ticket For KLM Airlines?

How To Book Group Travel Ticket For KLM Airlines?

- Going to a gathering of your loved ones is something volatile and it turns out to be more magnificent when you travel using air. There is an extensive


4 Economical Ways to Begin Your Journey in the World of Video Marketing

4 Economical Ways to Begin Your Journey in the World of Video Marketing

- Eravant is a USA based manufacturer of millimeter wave products such as power amplifiers, corner reflectors and others.


Why is there a war in Afghanistan? The short, medium and long story

Why is there a war in Afghanistan? The short, medium and long story

- Under the deal, the US and its Nato allies will withdraw all their troops from the country in 14 months if the hardline Islamist movement