Disperpa Kota Magelang Kurban 4 Sapi

Author : esmeraldacalhounnew
Publish Date : 2021-06-03 02:17:30
Disperpa Kota Magelang Kurban 4 Sapi

Walikota Magelang Kurban 4 Sapi

Walikota Magelang, Sigit Widyonindito seusai shalat Idul Adha, hari jumat (31/07/2020) bersama jajarannya melakukan safari dan penyerahan sapi kurban ke 4 lokasi, masing-masing Masjid Agung, Kampung Menowo RW 2 Kelurahan Kedungsari, Kampung Dudan Kelurahan Tidar Utara, dan Samban Kidul RW 6 Kelurahan Panjang. Dalam kesempatan itu, Sigit mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan pola hidup sehat dan memaknai hari raya Idul Adha tahun 1441 H/2020 M sebagai momentum untuk mawas diri di tengah ujian menghadapi ancaman pandemi Covid-19. “Perayaan Idul Adha tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, kita sedang diuji betul. Masyarakat harus waspada, mawas diri, agar terhindar dari penyakit. Kalau sehat maka produktifitas kita tinggi,”tegasnya.

Sigit mengatakan, safari Idul Adha bersama Forpimda merupakan ajang memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona. Namun tanpa mengurangi esensi dari peringatan Idul Adha itu sendiri.“Safari kali ini sambil mengedukasi masyarakat tentang Covid-19. Kota Magelang yang sudah melandai akhir-akhir ini ada pergerakan, karena masyarakat tidak patuh.Ada pemahaman yang keliru kalau kondisi sudah biasa padahal covid-19 masih ada, masih mengancam,” tandasnya.

Sigit, lebih lanjut mengungkapkan bahwa masyarakat boleh beraktifitas, namun harus dengan protokol kesehatan yang ketat. Ia mencontohkan shalat Idul Adha di Masjid Agung kali ini, seluruh jamaah wajib pakai masker, dicek suhu tubuh sebelum masuk masjid, jaga jarak antarjamaah dan prosedur kesehatan lainnya. Termasuk saat penyembelihan, masyarakat diminta untuk memperhatikan ketentuan pencegahan Covid-19.

Sementara itu terkait pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban tahun ini, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang menerjunkan tim dibantu personil dosen dan mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) serta Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kota Magelang. Secara rinci tim pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban terdiri dari 28 personil Disperpa, 21 personil dosen-mahasiswa Untidar dan 2 personil PDHI. Setiap kelurahan rata-rata diampu 2-3 orang personil. Mereka ditugaskan ke seluruh wilayah kelurahan yang ada di Kota Magelang, kecuali daerah yang terindikasi zona merah Covid 19.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam pengarahannya sebelum pelaksanaan kegiatan di lapangan menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Untidar dan PDHI Kota Magelang atas sinergi dan kerjasama yang baik dalam kegiatan ini. Menurutnya, tujuan semua pihak yang terlibat tak lain untuk kepentingan dan kebaikan masyarakat Kota Magelang. Untuk itu Eri meminta para personilnya dapat bertugas menjalankan fungsi pendataan, pengawasan dan pemeriksaan terhadap hewan kurban di wilayah penugasan masing-masing.

       Lebih lanjut, Eri mendorong para petugas untuk tidak lelah mengingatkan masyarakat akan pentingnya penerapan protokol kesehatan Covid 19. “Data hewan kurban dicollect sebaik mungkin, lakukan pemeriksaan ante mortem dan post mortem sebagaimana mestinya. Dan jangan lupa selalu sampaikan masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan (jaga jarak, gunakan masker dan rajin cuci tangan, red),”pesan Eri di halaman kantor Disperpa kepada para petugas sebelum terjun ke wilayah pemantauannya.

https://www.bigmarker.com/vbouchaibbousbir/2021

https://www.bigmarker.com/0debbah/Sunny-Sisters-2021-HD

https://www.bigmarker.com/rubem/2021

https://www.bigmarker.com/kingk/Cruella-2021-HD

https://www.bigmarker.com/zmartinezzedric/2021

Terkait hasil pendataan hewan kurban pada hari pertama, Kasi Peternakan, Sugiyanto menjelaskan dari hasil rekapitulasi pemotongan hewan kurban di 17 kelurahan hingga pukul 18.30, jumlah hewan kurban yang disembelih mencapai 852 ekor dengan rincian 204 ekor sapi, 575 ekor domba dan 73 ekor kambing. Dari hasil pemeriksaan post mortem, dijumpai 18 kasus cacing hati (Fasciola hepatica), 3 diantaranya afkir dan 1 kasus paru-paru afkir. “Terhadap kasus tersebut sudah dilakukan pengamanan melalui proses penyitaan dan pemusnahan,”tandasnya.

        Sugiyanto menambahkan, kegiatan petugas dalam rangka pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban masih akan berlanjut esok hari (sabtu, 01/08/2020) hingga beberapa hari ke depan, baik pemotongan yang dilakukan di wilayah kelurahan maupun RPH Kota Magelang. Pihaknya berharap di hari kedua, Tim dapat mengoptimalkan waktu untuk penyisiran lokasi-lokasi pemotongan baru yang pada tahun lalu belum ada. (among_wibowo, red)

Walikota Magelang, Sigit Widyonindito seusai shalat Idul Adha, hari jumat (31/07/2020) bersama jajarannya melakukan safari dan penyerahan sapi kurban ke 4 lokasi, masing-masing Masjid Agung, Kampung Menowo RW 2 Kelurahan Kedungsari, Kampung Dudan Kelurahan Tidar Utara, dan Samban Kidul RW 6 Kelurahan Panjang. Dalam kesempatan itu, Sigit mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan pola hidup sehat dan memaknai hari raya Idul Adha tahun 1441 H/2020 M sebagai momentum untuk mawas diri di tengah ujian menghadapi ancaman pandemi Covid-19. “Perayaan Idul Adha tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, kita sedang diuji betul. Masyarakat harus waspada, mawas diri, agar terhindar dari penyakit. Kalau sehat maka produktifitas kita tinggi,”tegasnya.

Sigit mengatakan, safari Idul Adha bersama Forpimda merupakan ajang memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona. Namun tanpa mengurangi esensi dari peringatan Idul Adha itu sendiri.“Safari kali ini sambil mengedukasi masyarakat tentang Covid-19. Kota Magelang yang sudah melandai akhir-akhir ini ada pergerakan, karena masyarakat tidak patuh.Ada pemahaman yang keliru kalau kondisi sudah biasa padahal covid-19 masih ada, masih mengancam,” tandasnya.

Sigit, lebih lanjut mengungkapkan bahwa masyarakat boleh beraktifitas, namun harus dengan protokol kesehatan yang ketat. Ia mencontohkan shalat Idul Adha di Masjid Agung kali ini, seluruh jamaah wajib pakai masker, dicek suhu tubuh sebelum masuk masjid, jaga jarak antarjamaah dan prosedur kesehatan lainnya. Termasuk saat penyembelihan, masyarakat diminta untuk memperhatikan ketentuan pencegahan Covid-19.

Sementara itu terkait pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban tahun ini, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang menerjunkan tim dibantu personil dosen dan mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) serta Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kota Magelang. Secara rinci tim pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban terdiri dari 28 personil Disperpa, 21 personil dosen-mahasiswa Untidar dan 2 personil PDHI. Setiap kelurahan rata-rata diampu 2-3 orang personil. Mereka ditugaskan ke seluruh wilayah kelurahan yang ada di Kota Magelang, kecuali daerah yang terindikasi zona merah Covid 19.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam pengarahannya sebelum pelaksanaan kegiatan di lapangan menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Untidar dan PDHI Kota Magelang atas sinergi dan kerjasama yang baik dalam kegiatan ini. Menurutnya, tujuan semua pihak yang terlibat tak lain untuk kepentingan dan kebaikan masyarakat Kota Magelang. Untuk itu Eri meminta para personilnya dapat bertugas menjalankan fungsi pendataan, pengawasan dan pemeriksaan terhadap hewan kurban di wilayah penugasan masing-masing.

       Lebih lanjut, Eri mendorong para petugas untuk tidak lelah mengingatkan masyarakat akan pentingnya penerapan protokol kesehatan Covid 19. “Data hewan kurban dicollect sebaik mungkin, lakukan pemeriksaan ante mortem dan post mortem sebagaimana mestinya. Dan jangan lupa selalu sampaikan masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan (jaga jarak, gunakan masker dan rajin cuci tangan, red),”pesan Eri di halaman kantor Disperpa kepada para petugas sebelum terjun ke wilayah pemantauannya.

Terkait hasil pendataan hewan kurban pada hari pertama, Kasi Peternakan, Sugiyanto menjelaskan dari hasil rekapitulasi pemotongan hewan kurban di 17 kelurahan hingga pukul 18.30, jumlah hewan kurban yang disembelih mencapai 852 ekor dengan rincian 204 ekor sapi, 575 ekor domba dan 73 ekor kambing. Dari hasil pemeriksaan post mortem, dijumpai 18 kasus cacing hati (Fasciola hepatica), 3 diantaranya afkir dan 1 kasus paru-paru afkir. “Terhadap kasus tersebut sudah dilakukan pengamanan melalui proses penyitaan dan pemusnahan,”tandasnya.

        Sugiyanto menambahkan, kegiatan petugas dalam rangka pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban masih akan berlanjut esok hari (sabtu, 01/08/2020) hingga beberapa hari ke depan, baik pemotongan yang dilakukan di wilayah kelurahan maupun RPH Kota Magelang. Pihaknya berharap di hari kedua, Tim dapat mengoptimalkan waktu untuk penyisiran lokasi-lokasi pemotongan baru yang pada tahun lalu belum ada. (among_wibowo, red)

 

Walikota Magelang Kurban 4 Sapi

Walikota Magelang, Sigit Widyonindito seusai shalat Idul Adha, hari jumat (31/07/2020) bersama jajarannya melakukan safari dan penyerahan sapi kurban ke 4 lokasi, masing-masing Masjid Agung, Kampung Menowo RW 2 Kelurahan Kedungsari, Kampung Dudan Kelurahan Tidar Utara, dan Samban Kidul RW 6 Kelurahan Panjang. Dalam kesempatan itu, Sigit mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan pola hidup sehat dan memaknai hari raya Idul Adha tahun 1441 H/2020 M sebagai momentum untuk mawas diri di tengah ujian menghadapi ancaman pandemi Covid-19. “Perayaan Idul Adha tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, kita sedang diuji betul. Masyarakat harus waspada, mawas diri, agar terhindar dari penyakit. Kalau sehat maka produktifitas kita tinggi,”tegasnya.

Sigit mengatakan, safari Idul Adha bersama Forpimda merupakan ajang memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona. Namun tanpa mengurangi esensi dari peringatan Idul Adha itu sendiri.“Safari kali ini sambil mengedukasi masyarakat tentang Covid-19. Kota Magelang yang sudah melandai akhir-akhir ini ada pergerakan, karena masyarakat tidak patuh.Ada pemahaman yang keliru kalau kondisi sudah biasa padahal covid-19 masih ada, masih mengancam,” tandasnya.

Sigit, lebih lanjut mengungkapkan bahwa masyarakat boleh beraktifitas, namun harus dengan protokol kesehatan yang ketat. Ia mencontohkan shalat Idul Adha di Masjid Agung kali ini, seluruh jamaah wajib pakai masker, dicek suhu tubuh sebelum masuk masjid, jaga jarak antarjamaah dan prosedur kesehatan lainnya. Termasuk saat penyembelihan, masyarakat diminta untuk memperhatikan ketentuan pencegahan Covid-19.

Sementara itu terkait pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban tahun ini, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang menerjunkan tim dibantu personil dosen dan mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) serta Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kota Magelang. Secara rinci tim pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban terdiri dari 28 personil Disperpa, 21 personil dosen-mahasiswa Untidar dan 2 personil PDHI. Setiap kelurahan rata-rata diampu 2-3 orang personil. Mereka ditugaskan ke seluruh wilayah kelurahan yang ada di Kota Magelang, kecuali daerah yang terindikasi zona merah Covid 19.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam pengarahannya sebelum pelaksanaan kegiatan di lapangan menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Untidar dan PDHI Kota Magelang atas sinergi dan kerjasama yang baik dalam kegiatan ini. Menurutnya, tujuan semua pihak yang terlibat tak lain untuk kepentingan dan kebaikan masyarakat Kota Magelang. Untuk itu Eri meminta para personilnya dapat bertugas menjalankan fungsi pendataan, pengawasan dan pemeriksaan terhadap hewan kurban di wilayah penugasan masing-masing.

       Lebih lanjut, Eri mendorong para petugas untuk tidak lelah mengingatkan masyarakat akan pentingnya penerapan protokol kesehatan Covid 19. “Data hewan kurban dicollect sebaik mungkin, lakukan pemeriksaan ante mortem dan post mortem sebagaimana mestinya. Dan jangan lupa selalu sampaikan masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan (jaga jarak, gunakan masker dan rajin cuci tangan, red),”pesan Eri di halaman kantor Disperpa kepada para petugas sebelum terjun ke wilayah pemantauannya.

Terkait hasil pendataan hewan kurban pada hari pertama, Kasi Peternakan, Sugiyanto menjelaskan dari hasil rekapitulasi pemotongan hewan kurban di 17 kelurahan hingga pukul 18.30, jumlah hewan kurban yang disembelih mencapai 852 ekor dengan rincian 204 ekor sapi, 575 ekor domba dan 73 ekor kambing. Dari hasil pemeriksaan post mortem, dijumpai 18 kasus cacing hati (Fasciola hepatica), 3 diantaranya afkir dan 1 kasus paru-paru afkir. “Terhadap kasus tersebut sudah dilakukan pengamanan melalui proses penyitaan dan pemusnahan,”tandasnya.

        Sugiyanto menambahkan, kegiatan petugas dalam rangka pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban masih akan berlanjut esok hari (sabtu, 01/08/2020) hingga beberapa hari ke depan, baik pemotongan yang dilakukan di wilayah kelurahan maupun RPH Kota Magelang. Pihaknya berharap di hari kedua, Tim dapat mengoptimalkan waktu untuk penyisiran lokasi-lokasi pemotongan baru yang pada tahun lalu belum ada. (among_wibowo, red)

Walikota Magelang, Sigit Widyonindito seusai shalat Idul Adha, hari jumat (31/07/2020) bersama jajarannya melakukan safari dan penyerahan sapi kurban ke 4 lokasi, masing-masing Masjid Agung, Kampung Menowo RW 2 Kelurahan Kedungsari, Kampung Dudan Kelurahan Tidar Utara, dan Samban Kidul RW 6 Kelurahan Panjang. Dalam kesempatan itu, Sigit mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan pola hidup sehat dan memaknai hari raya Idul Adha tahun 1441 H/2020 M sebagai momentum untuk mawas diri di tengah ujian menghadapi ancaman pandemi Covid-19. “Perayaan Idul Adha tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, kita sedang diuji betul. Masyarakat harus waspada, mawas diri, agar terhindar dari penyakit. Kalau sehat maka produktifitas kita tinggi,”tegasnya.

Sigit mengatakan, safari Idul Adha bersama Forpimda merupakan ajang memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona. Namun tanpa mengurangi esensi dari peringatan Idul Adha itu sendiri.“Safari kali ini sambil mengedukasi masyarakat tentang Covid-19. Kota Magelang yang sudah melandai akhir-akhir ini ada pergerakan, karena masyarakat tidak patuh.Ada pemahaman yang keliru kalau kondisi sudah biasa padahal covid-19 masih ada, masih mengancam,” tandasnya.

Sigit, lebih lanjut mengungkapkan bahwa masyarakat boleh beraktifitas, namun harus dengan protokol kesehatan yang ketat. Ia mencontohkan shalat Idul Adha di Masjid Agung kali ini, seluruh jamaah wajib pakai masker, dicek suhu tubuh sebelum masuk masjid, jaga jarak antarjamaah dan prosedur kesehatan lainnya. Termasuk saat penyembelihan, masyarakat diminta untuk memperhatikan ketentuan pencegahan Covid-19.

Sementara itu terkait pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban tahun ini, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang menerjunkan tim dibantu personil dosen dan mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) serta Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kota Magelang. Secara rinci tim pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban terdiri dari 28 personil Disperpa, 21 personil dosen-mahasiswa Untidar dan 2 personil PDHI. Setiap kelurahan rata-rata diampu 2-3 orang personil. Mereka ditugaskan ke seluruh wilayah kelurahan yang ada di Kota Magelang, kecuali daerah yang terindikasi zona merah Covid 19.

Kepala Disperpa, Eri Widyo Saptoko dalam pengarahannya sebelum pelaksanaan kegiatan di lapangan menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Untidar dan PDHI Kota Magelang atas sinergi dan kerjasama yang baik dalam kegiatan ini. Menurutnya, tujuan semua pihak yang terlibat tak lain untuk kepentingan dan kebaikan masyarakat Kota Magelang. Untuk itu Eri meminta para personilnya dapat bertugas menjalankan fungsi pendataan, pengawasan dan pemeriksaan terhadap hewan kurban di wilayah penugasan masing-masing.

       Lebih lanjut, Eri mendorong para petugas untuk tidak lelah mengingatkan masyarakat akan pentingnya penerapan protokol kesehatan Covid 19. “Data hewan kurban dicollect sebaik mungkin, lakukan pemeriksaan ante mortem dan post mortem sebagaimana mestinya. Dan jangan lupa selalu sampaikan masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan (jaga jarak, gunakan masker dan rajin cuci tangan, red),”pesan Eri di halaman kantor Disperpa kepada para petugas sebelum terjun ke wilayah pemantauannya.

Terkait hasil pendataan hewan kurban pada hari pertama, Kasi Peternakan, Sugiyanto menjelaskan dari hasil rekapitulasi pemotongan hewan kurban di 17 kelurahan hingga pukul 18.30, jumlah hewan kurban yang disembelih mencapai 852 ekor dengan rincian 204 ekor sapi, 575 ekor domba dan 73 ekor kambing. Dari hasil pemeriksaan post mortem, dijumpai 18 kasus cacing hati (Fasciola hepatica), 3 diantaranya afkir dan 1 kasus paru-paru afkir. “Terhadap kasus tersebut sudah dilakukan pengamanan melalui proses penyitaan dan pemusnahan,”tandasnya.

        Sugiyanto menambahkan, kegiatan petugas dalam rangka pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban masih akan berlanjut esok hari (sabtu, 01/08/2020) hingga beberapa hari ke depan, baik pemotongan yang dilakukan di wilayah kelurahan maupun RPH Kota Magelang. Pihaknya berharap di hari kedua, Tim dapat mengoptimalkan waktu untuk penyisiran lokasi-lokasi pemotongan baru yang pada tahun lalu belum ada. (among_wibowo, red)



Category : general

Ukraine vs England — Euro 2020 quarter-final: Three Lions not underestimating opponents as Rome awaits

Ukraine vs England — Euro 2020 quarter-final: Three Lions not underestimating opponents as Rome awaits

- England take on Ukraine at the Stadio Olimpico on Saturday for a place in the Euro 2020 semi-finals but vice-captain Jordan Henderson